puisi kerukunan antar umat beragama
petualangandan puisi: MASYARAKAT MADANI DAN KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA petualangan dan puisi Sabtu, 29 Maret 2014 MASYARAKAT MADANI DAN KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA Konsep mayarakat madani Pembentukan masyarakat dalam Islam diawali dengan pembentukan keluarga dengan pembentukan keluargamengemukakan konsep pernikahan.
GunaMeningkatkan Toleransi Antar Umat Beragama, Mahasiswa KKN MMK UIN Walisongo-47 Mengadakan Moderasi Beragama dan Do'a Bersama untuk meningkatkan sikap Toleransi Beragama antar masyarakat desa khususnya di Desa Kalirejo Undaan Kudus. Konsep acara moderasi beragama, diawali dengan pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia raya, kemudian
Untuklebih jelasnya, disimak saja berikut ini deretan bait bait puisi dalam kumpulan puisi bertema toleransi atau contoh puisi bertemakan toleransi dibawah ini. Toleransi keblinger Dian Ashari Rahmad Aji Apakah salah jika kami mengikuti agama kami Apakah kami harus melawan agama kami
Setelahdigelar beberapa workshop serupa, pada 30 Juni 2001 lahirlah komunitas yang digagas sebagai forum diskusi antar umat beragama, bernama Jaringan Kerja Antar Umat Beragama (Jakatarub). Jakatarub berdiri sabagai wadah kerukunan umat beragama. Tidak ada dialog antar agama, tanpa dialog antar sahabat. Jakatarub adalah forum persahabatan yang
Kerukunanumat beragama adalah keadaan hubungan sesama umat beragama yang dilandasi toleransi, saling pengertian, saling menghormati, dan menghargai kesetaraan dalam kehidupan. Agama tidak mengenal pemisahan antara soal yang sakral dengan yang sekular.
Mann Sagt Immer Wieder Treffen Ab. Berandakabar kaltengKerukunan dan Tanah Lahirku, Pemenang Puisi HAB Kemenag Kapuas KUALA KAPUAS, MK - Puisi berjudul Kerukunan dan Tanah Lahirku karya Adelin Hudaya siswi MAN Kapuas, berhasil meraih juara pertama lomba puisi bertema kerukunan yang diadakan Kemenag Kapuas dalam rangkaian Hari Amal Bakti ke-74 Kementerian Hudaya, berkesempatan membacakan langsung hasil karyanya di hadapan Kakanwil Kemenag, Kakankemenag Kapuas serta pejabat lingkup Kemenag Kapuas, tepatnya dalam acara ramah tamah HAB di aula Kemenag, Jalan Tambun Bungai, Kuala Kapuas, Senin 13/1/2020.M Poteran Soesilo, Ketua Panitia HAB ke 74 Kemenag Kapuas, menyampaikan berbagai lomba dan kegiatan telah digelar memeriahkan hari lahirnya kementerian agama, termasuk lomba puisi bertemakan kerukunan."Ini sejalan dengan tema HAB ke 74 tahun 2020 yakni Umat Rukun Indonesia Maju," kata HAB kali ini kata Poteran, sebagaimana amanat Menteri Agama RI Fachrul Razi, agar seluruh jajaran Kemenag di pusat dan daerah agar menjadi agen perubahan dalam memperkuat kerukunan antar umat beragama.[zulkifli]Berikut Puisi Karya Adelin"Tak perduli apa agamamuTak perduli apa sukumuKita berbagi cahaya mentari yang samaTak perduli apa warna kulitmuTak perduli dimana tempat ibadahmuKita berpijak di negeri yang samaIndonesia !!Damai dalam persatuannyaIndah dalam kerukunannya" demikian ucap Adelin dibait akhir puisinya. loading...
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Apa yang di maksud dengan kerukunan antar umat beragama?Kerukunan beragama adalah hubungan antar umat beragama yang di landasi toleransi, saling mengerti dan saling menghormati dalam pengalaman ajaran agama serta kerjasama dalam kehidupan kita sesama manusia juga harus memiliki sifat saling mengerti dengan sesama manusia, tidak perduli apa agama mereka, kita juga harus saling tolong menolong, apabila ada teman atau saudara kita yang sedang kesulitan, alangkah baiknya kita saling membantu dan saling perduli, kita sesama manusia yang agamanya berbeda-beda juga harus rukun terhadap sesama, saling tolong menolong satu sama lain. Banyak cara untuk menjaga kerukunan antara umat beragama, seperti 1. Saling menghargai satu sama lain2. Menghormati umat lain yang sedang beibadah3. Tidak menjelek-jelekkan agama lain4. Menerapkan hidup saling bertoleransi 5. Tidak menghina agama lain dengan mengejek agama yang bertanya, mengapa kita harus menjaga kerukunan antar umat manusia ? " kita harus saling menjaga kerukunan antar umat beragama, karena kerukunan umat beragama sangat sangat penting dalam menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa manusia, walaupun berbeda agama, binatang saja di hormati. Ada hadist yang mengatakan kalau kamu menyembelih hewan, sembelihlah dengan cara yang terbaik, jangan menyembelih dengan pisau yang tumpul, itu namanya tidak berperi kebinatangan, yang kecil lagi saudara buka bapul istinja makruh buang air kecil di tanah yang berlubang, sebab apa? 1 2 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Manfaat pembinaan kerukunan hidup antar umat beragama ialah...A. Tercapainya tujuan nasional dalam pembangunan bangsaB. Terciptanya ketertiban, lebih meningkatkan ketahanan, dan keamanan Terwujudnya peran serta umat dalam pembangunan Menghapuskan kesenjangan sosial ekonomi dalam terbentuknya badan untuk kepentingan semua hidup merupakan syarat mutlak terciptanya stabilitas nasional yang kita yakini hanya dengan stabilitas nasional yang sehat dan dinamis tidak dapat melaksanakan pembangunan nasional. Stabilitas nasional mengandung isi adanya ketertiban tanah lebih meningkatkan adanya ketahanan dan keamanan B
- Indonesia bagian timur merupakan salah satu wajah keberagaman di Indonesia. Umat beragama hidup berdampingan secara damai. Kerukunan umat beragama di masyarakat yang masih berjalan baik dan tulus. Hal ini untuk menunjukkan bahwa sejatinya, dalam masyarakat Indonesia masih banyak komunitas yang mempraktikkan kerukunan beragama secara tulus. Komunitas-komunitas yang melakukan kerukunan beragama secara tulus itu diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi komunitas lainnya dalam menjalankan praktik kerukunan beragama. Praktik kerukunan yang tulus ini tidak akan mudah goyah dengan provokasi dalam bentuk apapun. Menurut data Litbang Kementerian Agama, komunitas di Indonesia Timur yang masih konsisten merawat kerukunan umat beragama, diantaranya yakni komunitas Lempake dan Pampang di Samarinda, komunitas Kokoda dan Jalur Bali di Sorong, komunitas Ohodertawun-Kei-Maluku Tenggara, komunitas Lembang Kaduaja-Toraja, komunitas Palopo, dan komunitas Pasalae di Gorontalo. Di semua komunitas tersebut terdapat umat beragama dari dua agama atau lebih. Di tempat tertentu, misalnya Lempake, Palopo dan Pasalae, umat Islam yang mayoritas. Sementara di Pampang, Lembang Kaduaja dan Kokoda yang dominan adalah umat Kristen. Adapun di komunitas Jalur Bali-Aimas kendati jumlah umat Islam tetap lebih banyak, tetapi perbandingannya dengan Kristen hampir seimbang. Hal ini sama dengan komunitas Oherdetawun. Baca Juga Jabar Masagi SMAN 1 Cijeruk Ngejo Parab Awak, Ngaji Parab Rasa, Nguji Parab Diri Dari komposisi penganut agama di masing-masing komunitas menunjukkan bahwa praktik kerukunan yang tulus bisa terjadi di masyarakat mana pun; bisa pada masyarakat mayoritas Islam, mayoritas Kristen atau mayoritas Katolik, Hindu, dan Buddha. Bisa pula pada masyarakat yang komposisi jumlah penganut agamanya nyaris sama. Hal ini menepis asumsi bahwa di tempat yang komposisi penganut agamanya seimbang atau mayoritas umat Islam, kerukunan umat beragama tidak berjalan dengan baik. Dari beberapa komunitas yang diteliti, jelas terlihat kerukunan beragama berlangsung dengan sangat baik dan tulus. Para penganut agama tertentu tidak sekadar menoleransi keberadaan penganut agama lain, tetapi juga berinteraksi secara aktif satu sama lain. Mereka saling mengunjungi, termasuk saat hari raya, bekerja sama dan tolong-menolong dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam kegiatan keagamaan. Demikian pula keberadaan rumah ibadah agama lain dalam lingkungan agama berbeda tidak dipermasalahkan, bahkan dibantu pendiriannya. Jika terjadi konflik, maka komunitas tersebut memiliki mekanisme lokal untuk menyelesaikannya yang biasanya bersumber dari hukum adat. Di beberapa komunitas tersebut, faktor yang menjadi basis kerukunan beragama antara lain adalah kearifan lokal dan adat. Hal ini terlihat pada komunitas Pampang-Samarinda, di mana tradisi Dayak, khususnya kesenian Dayak menjadi alat pemersatu antara Kristen-Dayak dan Islam Bugis-Banjar. Demikian juga terlihat pada komunitas Oherdetawun-Maluku Tenggara, basis kerukunannya pada aturan adat Lurvul Ngabal dan falsafah Ken ain ni ain kita semua satu, selain ikatan kekerabatan yang kuat. Hal ini juga terlihat pada komunitas Lembang Kaduaja-Tator, mereka memiliki adat tokonan yang menjadi pengikat kekerabatan tanpa memandang agama yang berbeda. Begitu pun di Palopo basis kerukunannya adalah kearifan lokal di antaranya mesa kada diputuo pantang kada dipumate bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Baca Juga Menggugat Heteronormativitas, Mereduksi Norma Diskriminatif pada Manusia Sementara di komunitas Kokoda-Sorong, kerukunan beragama ditopang oleh pengetahuan akan sejarah masa lalu. Komunitas ini memiliki sejarah tentang toleransi yang diperankan oleh Sultan Tidore ketika pertama kali memperkenalkan Islam di komunitas ini. Ingatan tentang sejarah ini terus dijaga hingga kini untuk merawat kerukunan beragama tersebut.
Kumpulan puisi kritik intoleransi dan puisi toleransi antar umat beragama. Beberapa waktu yang lalu puisi tentang toleransi indonesia dan puisi tentang perbedaan agama, telah menghiasi halaman blog puisi dan kata untuk kali ini puisi sarkasme dalam bentuk kritik intoleransi dan puisi toleransi antar umat beragama di Indonesia yang diterbitkan untuk menambah bacaan puisi sosial atau puisi tentang kritik berikut ini adalah daftar judul puisi kritik sosial dalam tema kumpulan puisi kritik intoleransi dan puisi toleransi antar umat beragama di Indonesia yang diterbitkan diantaranyaSekitar sembilan judul puisi tema intoleransi dan puisi toleransi beragama yang diantaranya dapat dijadikan referensi dan contoh puisi kerukunan dalam perbedaan atau puisi pendek tentang toleransi Puisi Kritik Intoleransi Dan Puisi Toleransi Antar Umat BeragamaJadi apa pengertian intoleransi, intoleransi berasal dari prefik in yang memiliki arti "tidak, bukan" dan kata dasar toleransi yang memiliki arti sifat atau sikap toleran. Dan pengertian toleransi adalah sikap yang saling menghargai kelompok-kelompok atau antar individu dalam bagaimana kata kata puisi intoleransi dan cerita puisi toleransi yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak, selengkapnya, disimak saja berikut ini deretan bait bait dalam kumpulan puisi kritik intoleransi dan puisi toleransi antar umat beragama di indonesia dibawah Tentang Kritik IntoleransiBagian pertama puisi tentang intoleransi dan puisi tentang toleransi Indonesia adalah puisi sarkasme tentang kritik intoleransi, silahkan disimak saja berikut ini Terlahir Di IndonesiaOleh NNHanya di siniKhilaf bisa berulang kaliDan kata maaf senantiasa kembali terucapHanya di siniDipecah belah masih berbanggaMerasa ikut bela negaraHanya di siniToleransi bagai terasiKala sedap menjadi hak asasiHanya di siniBhineka Tunggal Ika terjagaWalau terkadang berat sebelahHanya di siniKala pemimpin salahRakyat hanya bisa tertawaBahkan dibelaHanya di siniYa, hanya di siniDi negeri tercinta iniKata Setajam BelatiOleh Subur Nahwi SulaimanBangsatCaci-makiBinatangDan segala yang kau benciPaksa mulut tak kenal budiPaksa suara bernada tinggiPaksa telunjuk mengacung angkuhLupa akal terhalang nafsuBangsatCaci-makiBinatangDan segala yang kau benciPaksa mata bak serigalaNafas berat bagaikan singaDebar jantung bak gemuruh ombakLupa akal terhalang nafsuKata keluar setajam belatiMembawa luka dendam dihatiTanpa jeda tanpa toleransiLupa akal siapa diriTak bisakah kita diskusiAtau debat cari solusiTanpa amarah akal beraksiSampai sepakat akhirnya nantiKapitalisOleh Mu'adz An NizhamDengar kawanDia yang berkuasa atas namaToleransiTelah mati bersamaKapitalis kapitalisYang ingin menguasai pertiwiIngat kawanHati nurani yang kau agungkanBuka dengan pemikiranJangan hanya dengan segepok uangKau jual ini kayanganSadar atau tidakKau matiHatiDemi yang akan menguasaiPertiwiIbu dari anak anak kamiAZAN SERIBU KALIKarya YS Sunaryoperdengarkan di telingakuseribu azan di pengeras suaratak cukup kumandang saat kelahirandan kelak lengking di pemakamanketahuilah tulikutelah sepanjang jalan berlikutersumpal deru mesin-mesinmenjadi suara kebiasaanpanggilan indah saat makandan bunyi menyeret pekerjaansunyi bumikuketika azan disingkirkansebagai bising para pelupa Tuhandan jiwa dengkur enggan dibangunkanhanya pekik sekelilingkujerit kemiskinan tak dipedulikansedang musik mabuk dikencangkandi kamar temaram sesaat kenikmatanazan itu rindukunamun kini telah bisingmutak mengerti arti toleransipadahal kapan azan sebab berkelahikecuali kau telah teracunioleh keyakinan Tuhan telah matiDan aku tak mau mengikutitetap meminta azan seribu kalidi sesat akal pengagung liberalisasiPuisi Tentang Masjid Dan bagian kedua tentang puisi intoleransi dan puisi bertema toleransi adalah puisi tentang masjid dan gereja yang berisi dua puisi yang juag bisa dijadikan referensi untuk menulis puisi islam dan toleransi atau puisi tentang islam indonesia. dan untuk lebih jelasnya silahkan dismak saja puisinya berikut KATEDRAL DI MATA ISTIQLALKarya YS Sunaryomasing-masing menyebut rumah Tuhanlayanan keimanan dan kemanusiaanberdiri kokoh lambang toleransidi negeri ragam tradisiberdampingan tak berkelahimasing-masing agamamu agamakulalu berjibaku bahu-membahuaku menatapmu mengenyam nyamandan lihatlah aku mendulang tenangkita sama-sama bertebaranberjuang di tanah air pengorbananmasing-masing melihat sendiridi kanan dan kiri serambipeminta-minta kian rapuh berjalanmemapah anaknya yang tak sekolahmenatap jauh putih istanaberlinang jatuh air matamenggenang di monumen nasionalsebagai nanar tapalkemanusiaan masih tertinggalmasing-masing kita berhitunglalu bersama-sama hubungkantangan-tangan pembebesanmengangkat badan kemiskinanmengantarkan anak ke sekolahanmemberi susu-susu kesehatansebagai tugasmu dan tugaskuyang masih di pelupuk rindumasing-masing kita berpahalatak hanya khusyuk kala berdoadan di dalam manja bercintasebab di luar pintutak sabar gigil menunggupelukanmu, pelukankuJakarta, 4 Desember 2018BERCINTA DI DALAM MASJIDKarya YS Sunaryomari kembali ke masjid wahai kekasihkusetelah syiar di lapang bersembahyangjangan takut disebut radikalsebab kita berpegang pada yang dasarseperti bernegera mesti berdasarteguh pada Pancasilanamun bukan radikal berbangsamelainkan sungguh-sungguhsetia berwarga negarabiar mereka mendikotomikita tak terprovokasisebab keyakinan bukan jualanuntuk nikmat sekujur badantetapi inti hatibahwa kita tak bisa dibeliMari kembali ke masjid wahai kekasihkusebagai pusat kebudayaandengan jibaku segala kebaikanberibadah bukan pecah belahmenggiring ke medan perkelahianseperti zaman kolonialmasjid menjadi kanal-kanalhitungan pemberontakanperlakukan masjid menjadi pelaminandalam hangat pelukan Tuhanduduk bersanding berbagi kebahagiaan entaskan kemiskinanberikan ilmu pengetahuanbarisan memajukan peradabankekasihku aku menunggudi masjid tempat kita meneguk rindulalu bertebaran memberi keteladanansalam ya salam kasih sayangpada seluruh makhluk, sekalian alamBandung, 2 Desember 2018Puisi Toleransi Antar Umat BeragamaPengertian toleransi antar umat beragama adalah sikap saling menghormati dan menghargai antar penganut agama lain. Dengan kata lain toleransi beragama adalah saling menghargai agama orang lain dan tidak boleh memaksakan orang lain untuk menganut agama yang dengan kata toleran si beragama berikut ini dua puisi bertema toleransi antar umat beragama silahkan simak saja dibawah PerbedaanOleh NNPelangi menghiasi cakrawalaPerpaduan beragam warnaterlihat indah di mataVariasi suara melantunkanpuji-pujian dalam suatu paduanterdengar merdu nadanyaHuruf terangkai membentuk kataKata teruntai membentuk kalimatKalimat tersusun merangkai ceritanan indah maknanyaOrang-orang pun beragamSuku, bahasa, dan pikiranNamun dipersatukan dalam Tuhandengan segala perbedaanBetapa indahnya di dalam Tuhanperbedaan dipersatukan dalam persekutuanSehingga bisa tunjukkan indahnya perbedaanpada dunia yang mendambaKaum BeragamaOleh NNLihatlah sebuah naskah kaum beragamaMereka menuliskan kata kata muliaMereka tak mau kalah dengan kaum pendustaDemi memperoleh rahmat yang kuasaPerbedaan adalah pelengkap kebersamaanKerukunan adalah jalan untuk perdamaianPersatuan akan menjelma suatu keinginanUntuk membangun bangsa berlandas imanTapi, mereka belum tahu apa bedanyaKaum mana yang mereka anggap pantasAgama mana yang lebih pasSerta Tuhan siapa yang kan membalasSedari dulu tragedi pecah di negeri iniYang menghambat keutuhan bangsaKarena limitnya iman di suatu hariMereka perangi hamba-hambanya yang tak berdosaDimana kerukunan umat beragama?Dengan gagahnya sang garuda membentangkan sayapMenengok ke jalan yang benarDengan mencengkram kuat sebuah pitaYakni semboyan Bhineka Tunggal IkaKenyamanan adalah harapan suatu bangsaDengan mewujudkan rumah rumah istimewaDiantara gedung-gedung kota bahkan ditengah-tengah sawahDemi kehidupan berbangsa dan bernegaraTapi, mereka hanya sakralkan kata-kata mutiaraYang hanya berhasrat untuk hidup diatas sampahYang memenuhi permintaan duniaDalam irama untuk membelahAgama hakikatnya adalah batasan untuk melangkahBukan halangan untuk ibadahNamun entah mengapa susah untuk mereka terkahKerukunan sebenernya adalah surgaIslam, Budha, Katolik, Kristen, Kong Hu Cu, hinduTujuan mereka semua samaMembangun organisasi dalam pundi-pundi kehidupanSerta menciptakan cahaya yang berbuih Rindu ToleransiOleh Egi Abdul MugniDulu, kau janji bela NKRIkau berceloteh sana sinikau meyakinkan rakyat tuk mempercayaisemua kau lakukan demi visi kejiSekarang, nadamu sumbang tak terarahjanji hanya tinggal janjikuasai, kau bumi pertiwikau injak yang mempercayaikau jandai kami lalu pergiPancasila sedang diambang bencanaselisih merajalelaKau tanya, salah siapa?Ku tanya, kau ini siapa?Berita kaleng beterbangansang pemilik saling ingin menangmereka lupa daratanbahwa kita satu kesatuanHujat sana sini sudah jadi tradisitak sedikit terprovokasirakyat terpecah belahkau salahkan pihak sebelahapa tujuanmu?apa maumu?apa dan apaakupun tak tahuyang terlihat kasat matakau pura-pura butahukum yang adil tak tau kemanabui-bui kau isi rakyat jelataIni negeri siapa?bukankah kau bilang kita makmur bersamamakmur itu apa?persepsiku yang berbeda apa kamusku yang gila?Dulu, aku rindu toleransitoleransi yang hakikisekarang rakyat sendiri hancurkan negeriSiapa dalang dari kerusakan ini?Kau tahu sendiri jawab yang kumpulan puisi kritik intoleransi dan puisi toleransi antar umat beragama. baca juga puisi puisi sarkasme lainnya atau puisi tentang perbedaan agama di halaman lain blog puisi dan kata bijak. Semoga puisi intoleransi dan puisi toleransi yang diterbitkan menghibur dan bermanfaat.
puisi kerukunan antar umat beragama